Angkat dagumu Sebab masa depan bukan dibelakangmu Kepalkan tanganmu Sebab kau haram menyerah....

GAZA KEMBALI MENANGIS


2 Muharam 1430 H adalah tahun baru penuh darah bagi warga gaza. Ribuan nyawa di ujung maut, tangis pilu wanita, dan rintihan kesakitan anak-anak membahana menyeruak kelangit. pagi itu gaza seperti telah kiamat, darah mengalir dimana-mana. dentuman dan ngiang jet-jet tempur Israel yang membombardir habis negeri syuhada tanpa kenal belas kasih. Rumah sakit, kantor militer, gudang obat-obatan ludes tinggal puing. rumah sakit tak lagi mampu menampung korban.

Dunia Islam kembali bergolak aksi di seluruh belahan dunia menggema, menyeru kepada kafir yahudi agar enyah dari negeri suci palestine. Namun sebuah ironi ketika tangis dan darah deras mengalir di gaza, sementara para pemimpin Arab hanya diam, perserikatan bangsa-bangsa bungkam, sang Adikuasa tak ada taringnya dan bertepuk sebelah tangan, sementara Israel dengan tak berperikemanusiaan terus menggempur dan mengerahkan segala persenjataannya sampai hari ini. ada apa sesungguhnya di jalur gaza..?

Inilah gaza. Jalur Gaza adalah sebuah wilayah di Palestina, luasnya sekitar 365 km persegi, dihuni oleh sekitar 1,5 juta orang, sangat terkenal karena perjuangan rakyatnya yang heroik, gigih dan tidak kenal lelah melawan penjajah Zionis Israel. Rakyat Gaza kini diembargo, diblokade dan sudah berlangsung dua tahun lamanya sejak kemenangan Hamas (Harakah Al Muqawamah Al Islamiyah) pada pemilu yang berlangsung pada hari Rabu, 25/1/2006. Penjajah Zionis Israel telah memenjarakan secara masal dan mengurung penduduk Jalur Gaza yang berjumlah sekitar 1,5 juta orang di dalam “tembok rasialis” atau “tembok apharteid”, tinggi tembok sekitar 8 m dan dalamnya 6 m dari permukaan tanah.

Rakyat kesulitan mendapatkan kebutuhan pokok, makanan, susu untuk bayi, obat-obatan dan BBM (Bahan Bakar Minyak) tidak dapat masuk Jalur Gaza, karena pintu perlintasan perbatasan di tutup penjajah Zionis Israel, apabila blokade terus terjadi, tidak menutup kemungkinan akan terjadi tragedi kemanusian di tempat kelahiran Imam Syafi’i, Gaza. Direktur Gawat Darurat di Gaza, Dr. Muawiyah Hasanain, Rabu (26/11/2008), menjelaskan bahwa jumlah korban blokade bertambah menjadi 261 pasien setelah meninggalnya seorang wanita muda Karima Zuhair Abu Dalal (34), ibu 5 orang anak.

Tujuan blokade yang dilakukan penjajah Zionis Israel dengan dukungan Amerika Serikat dan antek-anteknya adalah agar penduduk Jalur Gaza mengibarkan bendera putih tanda menyerah dan bertekuk lutut mengikuti keinginan penjajah untuk mengakui eksistensi penjajah Zionis Israel di bumi Palestina.

Semua tindakan zalim penjajah Zionis Israel tidak berhasil menekan rakyat Jalur Gaza yang sabar, istiqamah dalam berjuang, bahkan saat ini rakyat semakin solid, semangat perlawanan terus berkobar untuk meraih kemerdekaan hakiki

“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung”. (QS: Ali Imran/3 : 200).

Maka janganlah kamu mengikuti orang-orang kafir, dan berjihadlah terhadap mereka dengan Al Qur’an dengan jihad yang besar.(QS: Al Furqaan/25 : 52).

Penjajah Zionis Israel menjadi kalap, hilang akal sehatnya sehingga tidak mampu lagi membedakan orang tua dan anak-anak, tidak mampu lagi membedakan laki-laki dan perempuan, bayi dan orang dewasa Pada tanggal 28 Februari hingga 5 Maret 2008, menurut Lembaga HAM Palestina, penjajah Zionis Israel telah melakukan aksi pembunuhan yang belum pernah dilakukannya sejak menarik mundur pasukannya dari Jalur Gaza pada tahun 2005. Dalam satu pekan, Zionis Israel telah membunuh 110 orang rakyat Palestina, 51 orang merupakan penduduk sipil, 6 orang perempuan dan 27 orang adalah anak laki-laki dan perempuan. Selain itu, ada 236 orang yang luka parah, separuhnya adalah penduduk sipil, 11 orang di antaranya adalah perampuan, 58 orang anak laki-laki dan perempuan.

Akibat serangan berutal yang dilakukan penjajah Zionis Israel, serangan yang tidak kenal prikemanusiaan, anak-anak yang tidak berdosa ditembak kepalanya, bayi yang baru berumur 20 hari dibunuh, Rakyat Jalur Gaza menangis dengan tangisan yang sedih, tangisan yang memilukan, tangisan yang meneteskan “air mata darah”, bukan tangisan takut kepada penjajah Zionis Israel, sekali lagi bukan! Karena rakyat Jalur Gaza hanya takut kepada Allah Yang Maha Gagah Perkasa

Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan.(QS: An Nuur/ 24 :52) .

Tangisan rakyat Jalur Gaza karena sedih melihat pemimpin dunia Islam sibuk dengan jabatan, kekuasaan dan gaya hidupnya yang hedonis, sehingga lalai bahkan lupa, membiarkan saudaranya seiman sengsara dan menderita akibat kejahatan penjajah Zionis Israel.

Umat Islam di dunia saat ini jumlahnya sekitar 1,3 milyar, tampaknya tidak peduli terhadap rakyat di Jalur Gaza, Palestina, kalaupun ada yang peduli hanya segelintir orang. Sudah dua tahun Jalur Gaza diblokade, rakyat ditembaki, rumah penduduk dihantam roket penjajah Zionis Israel, tidak ada satupun pemimpin dunia Islam yang mampu menghentikan serangan brutal tersebut.

Diamnya pemimpin dunia Islam sungguh sangat merisaukan hati rakyat Palestina, khususnya di Jalur Gaza, hati orang-orang yang beriman, hati ulama yang komitmen membela umat Nabi Muhammad saw dan masjid Al Aqsha. Ketua Forum Ulama Internasional, Syekh. Dr. Yusuf Al Qaradhawi. Mengatakan:

“Saya serukan umat Islam semuanya. Saya berseru kepada para pemimpin negara, dan pemerintahan dunia Islam semuanya. Saya serukan semua umat Islam untuk berdiri secara jantan mendukung Gaza. Kalian harus bisa menunjukkan kekuatan di hadapan penjajah Israel. Kalian harus bisa menekan pemerintahan untuk bisa berkata dan bersikap menolak kekejaman Israel.”

Tidak diragukan lagi bahwa kondisi kritis di Gaza memang mewajibkan kita untuk tidak diam dan bisu, serta tidak bisa dianggap sebagai peristiwa remeh. Karena yang terjadi di Gaza adalah kriminalitas perang yang jika terjadi di tempat manapun di dunia ini, maka siapapun akan berguncang, berdiri dan tak mungkin berdiam diri.’ Inilah ulama yang berani mengingatkan pemimpin dunia Islam agar ada kepedulian terhadap urusan kaum muslimin, urusan umat Nabi Muhammad saw, tidak berdiam diri ketika masjid Al Aqsha terancam oleh keinginan jahat Zionis Israel, tidak membisu ketika blokade terus berlangsung di Jalur Gaza.

Darah merah telah mengalir membasahi bumi para nabi, air mata kesedihan telah membasahi pipi tanpa henti. Siapakah yang mau menghibur rakyat Jalur Gaza yang sedang menangis agar dapat tersenyum? Siapakah yang mau menghapus linangan “air mata darah” yang membasahi bumi para nabi?

Dan dan saat ini ( 31 Desember 2008) setelah delapan hari perjanjian gencatan senjata Yahudi laknatullah kembali menyerang gaza dan membombardir tanpa ampun, aksi ini termasuk aksi brutal terbesar Israel setelah satu dekade terahir. kini tangisan Gaza kembali tumpah,,,,,,,,,,darah kembali mengalir di bumi Syuhada....Wahai Kaum Muslim bukalah hati mu ...! (gaza kini kembali menangis..)

H. Ferry Nur S.Si Email : ferryn2006@yahoo.co.id

Website : www.kispa.org

Syaikh Yusuf Qardhawi sindir para pemimpin Arab yang bungkam

Syaikh Dr. Yusuf Al Qaradhawi, Ketua Persatuan Ulama Muslim Internasional menegaskan: “Apa yang terjadi di Gaza sekarang ini menuntut setiap umat manusia tak terkecuali, baik warga negaranya atau pemerintahnya untuk membela hak-hak bangsa Palestina di Gaza yang sedang mengalami pembunuhan secara massif dan massal.”

Beliau menambahkan: “Zionis Israel tidak merasa cukup dengan memblokade Gaza saja, bahkan mereka melancarkan serangan yang membabi buta terhadap rakyat yang sedang memperjuangkan bumi dan kehormatannya.”

Beliau juga menyindir dengan bungkamnya Dunia Arab dan negara-negara dunia.

Beliau menyatakan bahwa negara-negara Arab bertanggungjawab atas apa yang sekarang terjadi di Gaza, karena mereka bungkam tidak bereaksi, padahal mereka bisa untuk itu. Beliau mempertanyakan:

“Mana suara lantang kita yang bisa menghengkangkan penjajah Israel?!”

Beliau juga tidak bisa menerika diamnya universitas di dunia Arab dan lembaga muktamar Islam. Beliau menuntut kepada mereka agar berdiri tegar bersama melawan penghancuran bangsa Palestina.

Beliau menghimbau negara Mesir, Arab Saudi dan negara-negara Teluk untuk tegas berani melawan kedzaliman dan membela bersama orang-orang yang terdzalimi. (it/ut)

SERUAN INTIFADHA III


Tak ada kata selain perang dan jihad bagi zionis israel. Kebiadaban Israel makin menjadi-jadi, hari ini, rezim Zionis kembali mengerahkan pasukannya untuk membombardir Jalur Gaza.

Sementara korban serangan brutal Israel sepanjang hari Sabtu kemarin mencapai 230 warga Palestina yang gugur syahid dan 800 orang lainnya luka-luka.

Israel memulai kembali serangannya ke selatan Gaza pada Minggu pagi dengan target serangan ke berbagai tempat termasuk sebuah masjid, stasiun televisi dan sebuah truk bahan bakar yang sedang melaju di luar kota Rafah, dekat perbatasan dengan Mesir.

Radio Hamas melaporkan, sejumlah warga Gaza gugur syahid dan luka-luka, namun petugas medis di Gaza belum bisa memastikan berapa jumlah korban dalam serangan Israel hari kedua ini.

Pada Sabtu siang Israel memulai serangannya ke Gaza dengan 30 kali serangan, dilanjutkan pada malam hari sebanyak 20 kali serangan, salah satunya serangan ke sebuah masjid di kawasan Rimal, Jalur Gaza dan ke stasiun televisi al-Aqsa. Karena gedung stasiun televisi itu hancur, TV al-Aqsa mengudara dengan menggunakan moil unit siaran luar.

Meski sudah membantai lebih dari 200 warga sipil di Gaza, Menhan Israel Ehud Barak menyatakan Israel masih akan melanjutkan serangannya ke Gaza dan kemungkinan akan melakukan serangan yang lebih hebat lewat darat.

"Kami siap melakukan apa saja. Kami merasa penting untuk mengerahkan pula pasukan darat untuk melindungi warga kami," kata Barak. Untuk itu, menurut laporan tv-tv Israel, pasukan darat Zionis sudah disiagakan di perbatasan Gaza.

Barak menolak seruan dunia internasional untuk melakukan gencatan senjata. Ia mengatakan, meminta Israel untuk kembali melakukan gencatan senjata dengan Hamas, sama seperti meminta AS untuk melakukan gencatan senjata dengan al-Qaeda. "Kami tidak bisa menerimanya," tukas Barak.

Pimpinan Hamas di Gaza, Ismail Haniyah menyebut agresi Israel ke Gaza sebagai "pembantaian terburuk". Haniyah menyerukan agar seluruh rakyat Palestina bersatu dan bahu membahu melawan kejahatan Israel. Sementara, Kepala Biro Politik Hamas yang saat ini dalam pengasingan di Suriah, Khalid Mishaal dalam wawancara dengan Al-Jazeera menyerukan gerakan Intifada ketiga untuk melawan kebrutalan Israel.

"Perlawanan akan terus berlanjut lewat misi-misi bunuh diri," kata Mishaal.

Situasi di Gaza membara. Untuk membalas serangan brutal Israel, pejuang-pejuang Palestina di Gaza menembakkan sekitar 50 roketnya ke wilayah Israel pada Sabtu kemarin. Hamas mengancam akan menembakkan ratusan roketnya sebagai respon atas serangan brutal Israel. Tak ada kata lagi selain intifadha dan jihad....dunia Islam coba buka hati nurani Mu....! ( Eramuslim.com)
Assalamualaikum..
wahai saudaraku di jalan kebenaran, dengan kerendahan hati ku cuba torehkan tarian pena, meluah rasa hati yang tak mungkin tertahan. dan semoga tulisan sederhana ini menjadi sarana pengerat ukhuwah dan pemicu semangat. sehingga kita tetap di jalan kebenaran dan semoga dalam bimbingan dan lindungan Allah.

Jalinan Ukhuwah

Nada Keinsyafan

Template by:
Free Blog Templates